Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerpen Anak SD Tema Menabung

Sekolah Dasar – Cerpen Anak SD Tema Menabung, Celengan Fahri. Cerpen ini adalah satu dari sekian judul cerpen karya Yulinda Dwi Cahyani, S.Pd.SD. Buku dari cerpen ini sudah diterbitkan dan ber ISBN.

Celengan Fahri

“Ya Allah, berilah aku mobil remot seperti punya Rashen.” teriak Fahri sambil mengangkat tangannya setinggi bahu.

“Fahri, kenapa berdoanya berteriak, Nak?” tanya Bunda heran.

“Biar Allah mendengar, Bun. Soalnya dari kemarin-kemarin Fahri berdoa tapi Allah belum mengabulkan.” jelas Fahri. Mendengar jawaban adiknya, Aisyah tertawa.

“Kenapa tertawa, Kak? Ada yang lucu ?” tanya Fahri bingung.

“Masa berdoa berteriak seperti orang gila tahu.” jawab Aisyah masih tertawa sambil memegangi perutnya.

Mendengar perkataan kakaknya, Fahri hanya mencibir.

“Fahri, berdoa itu tidak perlu berteriak cukup dalam hati saja karena Allah Maha Mendengar, Nak.” terang Bunda.

“Tapi Bunda, kok doa Fahri belum dikabulkan sama Allah?” tanya Fahri sedih.

                “Allah tahu mana yang terbaik untuk hamba-Nya. Mungkin saat ini apa yang diinginkan Fahri bukan yang terbaik untuk kamu, Nak. Makanya Allah belum mengabulkan. Selain berdoa, kita juga harus berusaha.” terang Bunda. Fahri terdiam membisu. Ia belum sepenuhnya mengerti kata-kata bunda.

“Fahri tadi berdoa ingin apa? Bunda lupa?”

“Ingin mobil remot seperti punya Rashen, Bun.”

“Kalau begitu, selain berdoa kamu juga harus menyisihkan uang jajanmu buat ditabung. Tujuannya agar bisa membeli mobil remot yang kau inginkan, mengerti ?”

Fahri mengangguk. Ia bertekad mulai besok ia akan menyisihkan uang jajannya agar ia bisa memiliki mobil remot seperti punya Rashen.

Selepas sholat, Fahri segera mengangkat tangannya setinggi bahu dan mulutnya komat kamit mengucapkan doa.

“Kok sekarang tida berteriak lagi, Dik ?”

“Aku kan bukan orang gila, Kak.”

Aisyah tertawa mendengar jawaban adiknya. Ia pergi sambil mengelus kepala pelontos adiknya.

Fahri selalu menyelipkan doa di setiap sholatnya dan kerelaaanya saat jam istirahat kedua ia tak membeli jajan. Ia pergi ke perpustakaan dan membaca buku di sana.                 

 “Fahri, Bunda minta tolong dong. Tolong belikan merica bubuk di warung, Bu Adi !” pinta Bunda.

Fahri segera berlari menuju warung Bu Adi. Fahri kembali dengan nafas tersengkal-sengkal.

“Bunda, ini merica bubuknya. Bunda, uang kembaliannya buat Fahri, ya?”

Bunda mengangguk. Fahri segera menuju ke kamarnya. Fahri memasukkan uang koin sisa membeli merica bubuk ke celengan jagonya.

Fahri mengangkat celengan jagonya. Wajah Fahri berubah muram. Celengan jagonya ternyata masih belum berat. Ini artinya ia masih harus menyisihkan uang jajannya. Fahri berjalan gontai menghampiri bunda.

“Anak Bunda kenapa nih? Kok loyo gitu?”

“Bunda, besok Fahri bawa bekal, ya.”

“Kamu ada tambahan pelajaran?” Fahri menggeleng pelan.

“Biasanya kamu paling tidak suka kalau disuruh bawa bekal. Kenapa sekarang mau bawa bekal ?” tanya Aisyah heran.

“Biar Fahri tidak kelaparan, Kak.” jawab Fahri.

“Kok kelaparan?” tanya Aisyah semakin heran.

“Besok uang saku Fahri mau dimasukkan celengan semua, Kak. Nah kalau aku kelaparan, gimana ?”

“Ya, makan saja rumput depan kelasmu, ada, kan?” ledek Aisyah.

“Ih Kakak jahat, memang aku kambing disuruh makan rumput.” balas Fahri

“Mbeeekk.. mbeeekk...” ucap Aisyah menggoda Fahri.

Fahri hanya melirik. Bibirnya ia majukan beberapa senti.

Sudah satu bulan ini Fahri tak pernah lupa berdoa selepas mengerjakan sholat. Fahri ingat kata-kata bunda, jika berdoa harus sungguh-sungguh dan tak boleh putus asa ketika doa kita belum dikabulkan oleh Allah. Fahri juga masih memasukkan semua uang sakunya ke celengan jagonya.

Fahri iseng mengambil celengan dan menggoyangkannya. Binar matanya terpancar, ia kemudian berlari menemui bundanya.

“Bunda, celenganku sudah berat.”

“Alhamdulillah.. Yuk, kita hitung!”

Praaaaannnggggg! Fahri memecah celengan jagonya. Fahri sangat senang melihat banyak uang di antara serpihan celengannya. Fahri menghitung uang dibantu bundanya.

Itulah cerpen anak SD tema menabung dengan judul, Celengan Fahri. karya Yulinda Dwi Cahyani, S.Pd.SD.

Buat sobat Guru Sekolah Dasar yang sedang membutuhkan karya – karya inovatif terkait Publikasi dalam bentuk Karya Sederhana berupa kumpulan cerpen. Sekolah Dasar menawarkan Jasa Percetakan dalam bentuk buku dan mengurus ISBN. Jika berminat hubungi email kami yang tertera dihalaman about.

“Alhamdulillah, hari ini Allah mengabulkan doamu, Nak. Kamu bisa memiliki mobil remot seperti punya Rashen. Kamu tahu kenapa Allah mengabulkan doamu sekarang bukan hari-hari yang lalu.”

Fahri tersenyum senang. “Karena Allah suka dengan orang yang berdoa dan mau berusaha. Allah paling benci dengan orang yang malas baik itu malas beribadah atau malas bekerja.”

“Berarti Allah benci dong sama Kak Aisyah?”

“Kok benci sama Kakak? Memang Kakak salah apa?” tanya Aisyah kaget.

“Kakak bisanya hanya berdoa, tidak mau berusaha?”

“Hai, jangan salah, ya! Ini lihat celengan Kakak sudah dua!” jawab Aisyah menarik tangan Fahri menuju kamarnya dan menunjukkan celengan yang ada di atas lemari bajunya.

Melihat celengan kakaknya ada dua, Fahri tersipu malu. Ia kira hanya dirinya yang menyisihkan uang jajannya. Hehehehe!

“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS. Al-Isra’/17: 27)