Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerpen Tema Keluarga, Sedekah Ilmu


Sekolah Dasar – Cerpen Tema Keluarga, Sedekah Ilmu. Cerpen ini adalah satu dari sekian judul cerpen karya Yulinda Dwi Cahyani, S.Pd.SD. Buku dari cerpen ini sudah diterbitkan dan ber ISBN.

Sedekah Ilmu

“Kinanti, kamu sudah mengerjakan PR?” tanya Mira menyambut kedatangan Kinanti.

 Kinanti meletakkan tasnya di atas meja,“Aku baru mengerjakan satu nomor. PR matematikanya sulit, aku hanya bisa mengerjakan satu soal saja.”

 “Bu guru kemarin sudah mengajarkan soal yang ini.”  ujar Mira.

Kinanti menghela napas, “Tapi aku tidak bisa memahami soal ini. Aku mau ke kantin mbok Irah dulu, mau beli lontong. Kamu mau ikut?”

 Mira mengangguk, “memangnya kamu tidak sarapan di rumah?”

 “Hari ini Bunda sibuk. Ia tidak sempat memasak sarapan.” Jawab Kinanti.

Tiga puluh menit berlalu, bel tanda masuk telah berbunyi. Ibu guru sudah berada di dalam kelas. Ketua kelas memimpin siswa yang lain untuk berdoa. Selesai berdoa, Ibu guru menanyakan PR matematika.

 “Ketua kelas, tolong kumpulkan buku PR matematika!” perintah Ibu guru.

 Ketua kelas langsung mengumpulkan PR matematika dengan sigap,“Kinanti, mana buku PR matematikanya?”

 “Kamu baik-baik saja Kinanti? Kenapa tanganmu gemetar?” tanya Mira.

 “Aku tidak apa-apa. Aku hanya takut dimarah Ibu guru.” jawab Kinanti cemas.

  “Ibu guru tidak akan marah.” kata Mira berusaha menenagkan Kinanti.

“Anak-anak, kalian baca buku paket halaman 102-103 ya, Ibu guru akan mengkoreksi dahulu PR kalian.” kata Ibu guru.

Jantung Kinanti semakin berdebar kencang.” Bagaimana ini, Mir?”

“Tenang saja, Kinan! Ibu guru tidak akan memarahi kamu.” jawab Mira.

 “Kenapa Kinanti hanya mengerjakan satu nomor?” tanya Ibu guru menunjukkan buku PR Kinanti yang tidak penuh oleh tulisan Kinanti.

 “Hmmm...” Kinanti hanya bergumam. Kaki dan tangannya bergetar. Keringat dingin keluar dari leher dan punggungnya.

 “Kinanti?” panggil Ibu guru.

  “Kinan... Kinan... belum mengerti materi kemarin, Bu.” jawab Kinanti takut.

 “Lalu kenapa Kinanti tidak bertanya?” tanya Ibu guru lagi

 “Kinanti takut mau bertanya, Bu,” jawab Kinanti menunduk.

“Kinanti ada pepatah mengatakan, malu bertanya tersesat di jalan. Pepatah itu benar, karna Kinanti sudah membuktikan sendiri.” kata Ibu guru.

 Kinanti mengangguk.

 “Kinanti, kerjakan lagi PR ini di rumah ya, ditambah kerjakan tugas di halaman 102. Kinanti bisa minta diajari kakak Kinanti, Kak Fatimah.” kata Ibu guru.

“Baik, Bu.” Kinanti kembali duduk di bangkunya.

Sepulang sekolah, Kinanti langsung mengerjakan PR matematikanya. Beberapa kali ia mencoba memahami kembali materi matematika tetapi ia tetap kesulitan. Mungkin aku harus mengunggu kak Fatimah pulang, aku mau minta diajari materi ini, batin Kinanti.

“Kinan... Kinan...” terdengar suara riuh di depan rumah Kinanti.

 “Siapa, ya?” tanya Kinanti sambil membuka pintu rumahnya,”Mira!”

Mira dan teman-temannya datang ke rumah Kinanti.

“Ayo kita kerjakan PR bersama!” ajak Mira.

  “Belajar kelompok itu lebih baik daripada belajar sendiri. Kalau ada soal yang tidak bisa dikerjakan sendiri, kita bisa saling membantu.” tambah Mala.

“Betul, Kinanti.” kata Yumna mengacungkan jempol.

Kinanti tersenyum bahagia karena teman-temannya telah membantunya mengerjakan PR matematika dari Ibu guru.

“Sedekah yang paling utama ialah seorang muslim belajar suatu ilmu, kemudian mengajarkannya kepada saudara muslim lainnya.” (H.R Ibnu Majah)

Demikian contoh Cerpen Tema Keluarga, Sedekah Ilmu. Karya Yulinda.