Pemerintahan Kolonial Inggris dan Belanda
sekolahdasar.co.id - Pemerintahan Kolonial Inggris dan Belanda. Hallo sobat SD semua, kali ini mimin akan share materi kelas 5 Tema 7 Sub Tema 1. Tentang Pemerintahan Kolonial Inggris dan Belanda. Pada pembahasan kali ini, mimin akan padukan materi yang ada di buku siswa dan tambahan dari beberapa sumber lain.
Demi mewujudkan Semboyan 3 G ( Gold, Gospel dan Glory ), bangsa-bangsa Eropa di Indonesia membentuk pemerintahan kolonial di Indonesia, tidak lagi hanya urusan perdagangan. Pemerintahan kolonial yang mereka bentuk semata-mata hanya untuk melanggengkan dan memperluas kekuasaan mereka terhadap bangsa Indonesia.
Penderitaan rakyat Indonesia pun makin bertambah. Pemerintahan kolonial melakukan penindasan-penindasan dengan membuat peraturan dan program kerja yang hanya menguntungan pihak mereka sendiri, seperti kerja paksa, tanam paksa, dan lain-lain.
Bagaimanakah pemerintahan kolonial di Indonesia terbentuk? Bagaimana
pula kondisi rakyat Indonesia? Bacalah bacaan berikut dengan saksama!
Peristiwa-Peristiwa pada Masa Pemerintahan Kolonial Inggris
Setelah berhasil menguasai Indonesia, pemerintah Inggris kemudian
mengangkat Thomas Stamford Raffles sebagai Letnan Gubernur di
Indonesia. Raffles memulai tugasnya pada tanggal 19 Oktober 1811.
Kebijakan di Bidang Ilmu Pengetahuan
- Mengundang ahli pengetahuan dari luar negeri untuk mengadakan berbagai penelitian ilmiah di Indonesia.
- Raffles bersama Arnoldi berhasil menemukan bunga bangkai sebagai bunga raksasa dan terbesar di dunia. Bunga tersebut diberinya nama ilmiah Rafflesia Arnoldi.
- Raffles menulis buku “History of Java” dan merintis pembangunan
Kebun Raya Bogor. Kebun Raya Bogor merupakan kebun biologi yang
mengoleksi berbagai jenis tanaman di Indonesia bahkan dari berbagai
penjuru dunia.
Kebijakan di Bidang Ekonomi
- Menghapus contingenten penyerahan diganti dengan sistem sewa tanah (land-rente).
- Semua tanah dianggap milik negara. Maka, petani harus membayar pajak sebagai uang sewa.
Upaya Raffles menerapkan sistem pajak tanah mengalami kegagalan karena faktor-faktor berikut.
- Sulit menentukan besar kecilnya pajak bagi pemilik tanah karena tidak semua rakyat mempunyai tanah yang sama.
- Sulit menentukan luas sempitnya dan tingkat kesuburan tanah petani.
- Keterbatasan pegawai-pegawai Raffles.
- Masyarakat desa belum mengenal sistem uang.
Kebijakan di Bidang Pemerintahan, Pengadilan, dan Sosial
Dalam bidang ini, Raffles menetapkan kebijakan berikut:
- Pulau Jawa dibagi menjadi 16 keresidenan termasuk Yogyakarta dan
Surakarta. - Setiap keresidenan mempunyai badan pengadilan.
- Melarang perdagangan budak.
Peristiwa-Peristiwa pada Masa Pemerintahan Kolonial Belanda
Pada tahun 1595, Belanda berangkat dari Eropa di bawah pimpinan Cornelis de Houtman dan sampai di Indonesia pada tahun 1596 dengan mendarat di Banten. Sejak pelayaran de Houtman, banyak berdiri perusahaanperusahaan dagang Belanda yang masing-masing memiliki kapal sendiri dan berlayar ke Indonesia.
Pembentukan VOC
Info : " VOC singkatan dari Vereenigde Oost-Indische Compagnie. "
Pedagang Belanda dengan didukung oleh pemerintahnya membentuk
kongsi dagang yang bernama VOC (Vereenidge Oostindische Compagnie)
pada tanggal 20 Maret 1602.
Tujuan VOC di Indonesia antara lain sebagai berikut.
- Menguasai pelabuhan-pelabuhan penting.
- Menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia.
- Melaksanakan monopoli perdagangan rempahrempah.
Pengalihan Kekuasaan VOC kepada Kerajaan Belanda
Memasuki akhir abad ke-18, kejayaan VOC mulai merosot.
Faktor internal yang menyebabkan kemerosotan VOC adalah sebagai
berikut.
- Banyak pegawai VOC melakukan korupsi.
- Sulitnya melakukan pengawasan terhadap daerah penguasaan VOC
yang sangat luas.
Faktor eksternal yang menyebabkan kemerosotan VOC adalah sebagai
berikut.
- Meletusnya Revolusi Prancis menyebabkan Belanda jatuh ke tangan
Prancis di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte. - Penentangan oleh rakyat Indonesia terhadap VOC dalam bentuk
peperangan yang banyak menyedot pembiayaan dan tenaga.
Pada tanggal 15 Januari 1808, Herman W. Daendels menerima kekuasaan
dari Gubernur Jenderal Weise. Daendels dibebani tugas mempertahankan
Pulau Jawa dari serangan Inggris karena Inggris telah menguasai daerah
kekuasaan VOC di Sumatra, Ambon, dan Banda.
Sebagai gubernur jenderal, langkah-langkah yang ditempuh Daendels antara lain:
- meningkatkan jumlah tentara dengan cara mengambil dari berbagai
suku bangsa di Indonesia, - membangun pabrik senjata di Semarang dan Surabaya,
- membangun pangkalan armada di Anyer dan Ujung Kulon,
- membangun jalan raya dari Anyer hingga Panarukan sepanjang lebih
kurang 1.100 km, dan - membangun benteng-benteng pertahanan.
Daendels menerapkan sistem kerja paksa (rodi). Daendels juga melakukan berbagai usaha untuk mengumpulkan dana dalam menghadapi Inggris, antara lain: mengadakan penyerahan hasil bumi, memaksa rakyat
menjual hasil buminya kepada pemerintah Belanda dengan harga murah,
mewajibkan rakyat Priangan untuk menanam kopi, dan menjual tanah-tanah.
Pahamilah bacaan di atas!
Buatlah perbandingan pelaksanaan pemerintahan kolonial Inggris dan
Belanda. Buatlah perbandingan dengan menggunakan prinsip: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana!
Jawaban Perbandingan Pemerintah Kolonial Inggris dan Belanda
Pemerintahan Kolonial Inggris dan Belanda
Siapakah tokoh yang paling terkenal pada masa pemerintahan kolonial di Indonesia?
- Inggris : Thomas Stamford Raffles
- Belanda : Herman W. Daendels
Di manakah daerah kekuasaannya?
- Inggris : Sumatera, Ambon, Banda
- Belanda : Hampir seluruh wilayah Indoneisa
Kapankah waktu pemerintahan kolonial di Indonesia dimulai?
- Inggris : 1811-1818
- Belanda : 1602 - 1942
Kebijakan apa yang diambil selama pemerintahan kolonial berlangsung?
- Inggris : ( Ada pada bacaan diatas )
- Belanda : ( Ada pada bacaan diatas )
Bagaimana kondisi rakyat pada masa pemerintahan kolonial?
Dengan adanya tanam paksa, dan kerja rodi rakyat mengalami penderitaan yang sangat luar biasa.
Penutup :
Itulah materi dari kami tentang Pemerintahan Kolonial Inggris dan Belanda. Yang merupakan materi kelas 5 Tema 7. Terimakasih.